Pelajar NU Kulon Progo Berpartisipasi dalam Aksi Ajakan Peduli Sampah Majelis
Kulon Progo – Seusai acara Majelis Azzahir di Lapangan Karangsari, Pengasih sangat banyak sampah yang tertinggal di lapangan bahkan sekitarnya. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) – Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) se-Kabupaten Kulon Progo berpartisipasi dalam Aksi Ajakan Peduli Sampah Majelis yang dilaksanakan seusai Majelis Azzahir di tersebut pada Sabtu dini hari (10/8).
Berawal dari kegelisahan banyaknya majelis-majelis sholawat yang kurang peduli dengan sampah yang dihasilkan setelah acara selesai dan panitia kewalahan dalam membersihkannya. Panitia Karangsari Bersholawat 2024 yang menggelar kegiatan Gebyar Muharam “Karangsari Bersholawat 2024” bersama Majelis Az-Zahir dari Pekalongan, Jawa Tengah pada Hari Jum’at malam (9/8), berinisiatif untuk mengajak komunitas-komunitas yang bersedia untuk bergerak bersama peduli sampah dengan membersihkan atau memungut sampah-sampah di majelis tersebut. Komunitas-komunitas tersebut antara lain Guyup Rukun Pecinta Sholawat Kulon Progo (GRPS KP), Zahirmania Yogyakarta, Ikatan Pelajar Seni Hadroh Kulon Progo (IPSHKP), Syekhermania Kulon Progo (SMKP), Jamaah Majelis Kulon Progo (JMKP), maupun relawan atau teman-teman jamaah majelis tersebut.
Dalam Aksi Ajakan Peduli Sampah Majelis ini, panitia telah menyediakan trash bag dan sarung tangan untuk alat perlengkapan dalam membersihkan atau memungut sampah-sampah yang berserakan di lapangan. IPNU-IPPNU Kulon Progo bersama-sama komunitas lainnya turut tergerak untuk membantu membersihkan sampah diantaranya botol plastik, bungkus makanan, maupun bekas tikar plastik dan mengumpulkannya di beberapa titik di area tersebut agar lebih mudah dibersihkan.
“Terkait bersih-bersih sampah malam ini, aku sendiri sangat mendukung. Soalnya akhir-akhir ini emang lagi hybe banget majelisan kan, tapi sayangnya setelah itu sampah pasti menumpuk banget. Mereka kaya lalai sama sampah yang mereka sendiri pakai. Dengan adanya kegiatan bersih-bersih malam ini setidaknya bisa mengurangi sampah yang menumpuk itu walau pastinya tidak bisa bersih seperti sedia kala. Kalau bisa terus diadakan hal-hal seperti ini agar menjadi kebiasaan baru masyarakat. Kebiasaan bertanggung jawab dengan sampah yang dia hasilkan sendiri”, kata Rekanita Yesi Yulaika IPPNU Kulon Progo.
Namun, dalam aksi Ajakan Peduli Sampah Majelis ini belum bisa maksimal dengan kurangnya personil dari setiap komunitas yang terlibat.
“Sampah malam ini banyak memang, dan yang jadi kendala adalah tidak memadahinya personil untuk bersih-bersihnya karena kurang banyak walaupun sudah ada dari IPNU – IPPNU, IPSHKP, JMKP, SMKP, ZAHIRMANIA YK, GRPS KP sendiri. Mungkin karena belum banyaknya teman-teman yang sadar dan peduli akan kebersihan di setiap majelis di Kulon Progo ini. Kita bisa terus berusaha menyuarakan dan mengkampanyekan lagi kegiatan bergerak peduli sampah majelis ini agar ke depannya lebih banyak lagi teman-teman yang peduli dengan kebersihan terutama kebersihan di setiap majelis. Karena sampah menjadi problem yang belum terselesaikan”, tutur Kusnandiyah Pengurus GRPS KP.
Hal terpenting dari aksi nyata ini yaitu mendorong timbulnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan di manapun berada. Karena ketika tidak ada kesadaran mayarakat, sampah akan tetap berserakan terutama di setiap majelis-majelis.
Pewarta : Abdurrozaq
Editor : Rismana