Warta PCNU

Pemilihan Ketua IPNU–IPPNU SMK Ma’arif 3 Wates: Wujud Pendidikan Demokrasi bagi Pemilih Pemula

Kulon Progo — SMK Ma’arif 3 Wates sukses menyelenggarakan kegiatan Pemilihan Ketua IPNU dan IPPNU masa khidmat 2025–2026 pada Selasa, 14 Oktober 2025, bertempat di aula sekolah mulai pukul 08.00 WIB. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Pemilihan OSIS Serentak se-Kabupaten Kulon Progo yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan setempat.

Dalam kegiatan yang berlangsung meriah dan tertib tersebut, terdapat empat pasangan calon (paslon) dari IPNU dan IPPNU yang berkompetisi memperebutkan kepercayaan suara para siswa. Melalui proses pemungutan suara yang demokratis, Paslon 1 IPNU atas nama Ahnaf dan Dana berhasil meraih suara terbanyak, sementara di sisi IPPNU, Paslon 1 atas nama Rona dan Entry terpilih sebagai ketua dan wakil ketua baru.

Kepala SMK Ma’arif 3 Wates, Ibu Andriyan Wuryantini, S.S., M.Pd., dalam sambutannya menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai sarana pendidikan demokrasi bagi para siswa. Beliau menyampaikan beberapa pesan penting, di antaranya:

  1. Pemilihan ini merupakan bentuk pendidikan demokrasi bagi peserta didik, khususnya sebagai pemilih pemula.

2.Siswa diajak untuk menentukan pilihan sesuai hati nurani, dengan mempertimbangkan visi dan misi setiap pasangan calon.

3.Proses pemilihan hendaknya dilaksanakan secara jujur, adil, dan transparan.

4.Kegiatan ini menjadi media bagi siswa untuk berkontribusi dalam praktik demokrasi di lingkungan sekolah.

Baca Juga: https://nu-kulonprogo.or.id/2025/10/07/nu-care-lazisnu-kulon-progo-lakukan-peletakan-batu-pertama-untuk-pembangunan-pesantren-lansia/

Kegiatan pemilihan berjalan lancar dengan antusiasme tinggi dari seluruh siswa dan guru. Panitia pelaksana memastikan jalannya pemilihan sesuai prosedur layaknya pemilu sesungguhnya, mulai dari pendaftaran pemilih, kampanye terbuka, debat paslon hingga penghitungan suara terbuka.

Dengan terpilihnya kepengurusan baru IPNU–IPPNU di SMK Ma’arif 3 Wates, diharapkan organisasi pelajar tersebut mampu menjadi motor penggerak kegiatan keagamaan, sosial, dan kepemimpinan di sekolah serta menumbuhkan kesadaran demokratis di kalangan pelajar.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button